Di era globalisasi seperti ini komunikasi antar budaya adalah konteks komunikasi yang juga sering terjadi. Masyarakat sekarang ini juga sering berkomunikasi dengan individu yang berasal dari budaya yang berbeda. Komunikasi antar budaya semacam ini telah banyak dan semakin banyak terjadi apalagi kita tinggal di negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam budaya, tentunya kita akan sering berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai budaya dan etnik. Dari beberapa riset ditemukan bahwa perkawinan campuran cenderung lebih berpotensi menimbulkan konflik dibandingkan perkawinan dalam budaya sama. Dengan adanya perbedaan budaya diantara keduanya, maka sering terjadi hambatan komunikasi antar budaya. Hambatan karena prasangka, stereotip dan kecenderungan untuk menilai perilaku seseorang telah digeneralisasikan oleh etnis.
Selain itu, hambatan karena keterbatasan bahasa yang dimiliki oleh para pelaku komunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman atau permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan komunikasi antarbudaya dan bagaimana resolusi untuk mengatasi konflik pada pernikahan antar budaya.Penelitian ini menggunakan ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF FENOMOLOGIK DENGAN MODEL METODE ETHNOGRAPHIC MULTIPLE SIDE STUDIES.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar