TANYA HATI KITA
Saat lembayung jingga kesedihan
Terlukis di cakrawala mataku
Kau kalungkan aku perhatian
Membuat jiwaku ditimang kebahagiaan
Namun ombak kehidupan, seringkali tidak berperasaan
Sebagai alat keadaan mencobai sukma
Menegangkan otot hati dan otak kita
Sanggupkah kita bijaksana menelaah apa yang terjadi?
Atau apa yang kita bina
Terburau begitu saja ke lautan oleh angin ragu?
Semua kembali…
Dan tanya hati kita, untuk menilainya
Senin, 31 Mei 2010
Puisi ( AKANKAH WAKTU MENGIKIS RASA?)
AKANKAH WAKTU MAMPU MENGIKIS RASA?
Dua cangkir kopi, tergeletak begitu saja di meja bisu
Kita sruput separuh lalu kita tinggalkan begitu saja
Karena pertengkaran memulai pagi, yang entah bermula karena apa
Asap yang mengepul menghilang ke udara,
Kalah oleh dingin hati yang serasa menggigit
Entah kapan pastinya,
Sepasang cangkir kopi itu mulai terasa hambar
Seperti rasa kita
Pagi melahirkan kebisuan
Malam menciptakan kesunyian
Hanya sekilas tatap jika bersua
Tanpa suara
Kemanakah cinta yang begitu hangat,
Yang dulu pernah menjadi mantel hati kita, kini ia berada?
Kemana ia berlari dan pergi?
Apakah waktu mampu mengikis segala rasa yang pernah ada?
Kemanakah tawa yang dulu sering menghiasi bibir kita?
Ke arah manakah ia diterbangkan bayu?
Dimusim manakah ia bertaut?
Atau…
Apakah keadaan lebih tahu cara mempemainkan kita?
Kemana dan kepada siapa aku bisa mendapat jawabannya?
“Tidak ke sesiapa dan bukan ke sesiapa,” ujar hati kecilku
Malam pun kini, tampak angkuh untuk kusapa
Siang terlalu sibuk mengabsen dan mengurus kegiatan manusia
Langit pun sepertinya sudah tak mengenal aku
Aku pun terkulai dalam tanya tak berjawab
Hadirkan lelah jiwa dan terlelap di bantal resah
Ah…sudah seharusnya,
Aku tak mencari-cari kesalahan pada orang
Dan keadaan yang semestinya mulai berkaca dan bertanya pada diri,
Apa yang telah aku lakukan?
Tuhan, semoga semua belum terlambat
Meski aku tahu tak mungkin mengubah yang telah berlalu
Namun aku bisa memulai dari saat ini,
Mengubah segala menjadi yang lebih baik dari detik ini
Dua cangkir kopi, tergeletak begitu saja di meja bisu
Kita sruput separuh lalu kita tinggalkan begitu saja
Karena pertengkaran memulai pagi, yang entah bermula karena apa
Asap yang mengepul menghilang ke udara,
Kalah oleh dingin hati yang serasa menggigit
Entah kapan pastinya,
Sepasang cangkir kopi itu mulai terasa hambar
Seperti rasa kita
Pagi melahirkan kebisuan
Malam menciptakan kesunyian
Hanya sekilas tatap jika bersua
Tanpa suara
Kemanakah cinta yang begitu hangat,
Yang dulu pernah menjadi mantel hati kita, kini ia berada?
Kemana ia berlari dan pergi?
Apakah waktu mampu mengikis segala rasa yang pernah ada?
Kemanakah tawa yang dulu sering menghiasi bibir kita?
Ke arah manakah ia diterbangkan bayu?
Dimusim manakah ia bertaut?
Atau…
Apakah keadaan lebih tahu cara mempemainkan kita?
Kemana dan kepada siapa aku bisa mendapat jawabannya?
“Tidak ke sesiapa dan bukan ke sesiapa,” ujar hati kecilku
Malam pun kini, tampak angkuh untuk kusapa
Siang terlalu sibuk mengabsen dan mengurus kegiatan manusia
Langit pun sepertinya sudah tak mengenal aku
Aku pun terkulai dalam tanya tak berjawab
Hadirkan lelah jiwa dan terlelap di bantal resah
Ah…sudah seharusnya,
Aku tak mencari-cari kesalahan pada orang
Dan keadaan yang semestinya mulai berkaca dan bertanya pada diri,
Apa yang telah aku lakukan?
Tuhan, semoga semua belum terlambat
Meski aku tahu tak mungkin mengubah yang telah berlalu
Namun aku bisa memulai dari saat ini,
Mengubah segala menjadi yang lebih baik dari detik ini
Puisi (AKHIR PENANTIAN)
AKHIR PENANTIAN
Dalam ruang kesunyian,
Kuberlari mencari kelakarmu
Di hiruk pikuk kehidupan,
Kumeraba-raba bayanganmu
Namun tak juga kutemukan
Dimanakah engkau?
Disetiap sudut ruang kujelajahi
Pada yang berlalu aku bertanya
Tak ada yang tahu engkau dimana?
Kau yang hadirkan rindu
Pergi tinggalkan sendu
Aku letih menunggumu,
Penat merinduimu,
Hampir mati karena cintamu
Tak ingin kulelah lagi dalam pertempuran rasa
Terjungkir dalam tanya
Akan kubunuh rindu yang mendera
Lalu kukubur dalam-dalam cinta yang tersisa
Pintaku, “jangan pernah engkau kembali lagi!”
“Jangan kau tindas aku dengan rasa tak bertepi”
Telah kututup pintu penantian
Tentangmu kini hanya sebuah kenangan
Aku yang dulu lugu sudah mati
Dalam pemberontakan batin ini
Aku harus memutar haluan
Cinta terlarang ini tak mungkin dilanjutkan
Berkacalah aku pada rasirasi kehidupan
Aku tak akan tersesat lagi oleh cinta di perempatan
Dalam ruang kesunyian,
Kuberlari mencari kelakarmu
Di hiruk pikuk kehidupan,
Kumeraba-raba bayanganmu
Namun tak juga kutemukan
Dimanakah engkau?
Disetiap sudut ruang kujelajahi
Pada yang berlalu aku bertanya
Tak ada yang tahu engkau dimana?
Kau yang hadirkan rindu
Pergi tinggalkan sendu
Aku letih menunggumu,
Penat merinduimu,
Hampir mati karena cintamu
Tak ingin kulelah lagi dalam pertempuran rasa
Terjungkir dalam tanya
Akan kubunuh rindu yang mendera
Lalu kukubur dalam-dalam cinta yang tersisa
Pintaku, “jangan pernah engkau kembali lagi!”
“Jangan kau tindas aku dengan rasa tak bertepi”
Telah kututup pintu penantian
Tentangmu kini hanya sebuah kenangan
Aku yang dulu lugu sudah mati
Dalam pemberontakan batin ini
Aku harus memutar haluan
Cinta terlarang ini tak mungkin dilanjutkan
Berkacalah aku pada rasirasi kehidupan
Aku tak akan tersesat lagi oleh cinta di perempatan
Puisi (CINTAKU BERTEPUK SEBELAH TANGAN)
CINTAKU BERTEPUK SEBELAH TANGAN
Pesonamu di kalbuku
Seperti langit biru, dihiasi gerakan awan
Pemberi kekuatan, disetiap aku bertemu kesulitan
Kehadiranmu kini, perlahan…tertutup mendung berawan
Sebelumnya, tak terbayangkan
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Perhatianmu sebatas kawan
Aku artikan berlebihan
Akankah hujan mampu melunturkan semua warna tentangmu?
Kini langit yang kulihat seperti selembar kertas berwarna putih
Seiring menuanya waktu
Semoga rasa di hatiku ini, juga tersapu bersih
Pesonamu di kalbuku
Seperti langit biru, dihiasi gerakan awan
Pemberi kekuatan, disetiap aku bertemu kesulitan
Kehadiranmu kini, perlahan…tertutup mendung berawan
Sebelumnya, tak terbayangkan
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Perhatianmu sebatas kawan
Aku artikan berlebihan
Akankah hujan mampu melunturkan semua warna tentangmu?
Kini langit yang kulihat seperti selembar kertas berwarna putih
Seiring menuanya waktu
Semoga rasa di hatiku ini, juga tersapu bersih
Puisi (PULANGLAH)
PULANGLAH
Pulanglah,
Ke cinta yang sesungguhnya
Engkau punya,
Dimana satu jiwa sering bercumbu dengan malam resah
Dengan tanya, membuat matanya basah
Dia menantimu tak lelah
Yang membuatkanmu kopi cinta dengan titik air mata
Dia yang bahagia terpilih, kau genggam tangan
Dan pernah engkau janjikan
Sehidup semati
Dalam satu bejana rasa
Pulanglah,
Takkah kau lihat di matanya menyimpan cemburu?
Yang diselipkan dibalik tawa
Bahkan menjadi bumbu sayur disetiap harinya
Bukan buta,
Dia melihat semua yang terjadi, terang
Dengan sebelah mata dan menganggap tak ada
Untuk menjaga
Dia tahu,
Engkau berkelana
Mencari arti segala
Setelah lelah, kau akan pulang
Dan ruang hatinya tak pernah berpintu
Menunggumu pulang
Memeluknya dengan cintamu yang utuh
Pulanglah,
Ke cinta yang sesungguhnya
Engkau punya,
Dimana satu jiwa sering bercumbu dengan malam resah
Dengan tanya, membuat matanya basah
Dia menantimu tak lelah
Yang membuatkanmu kopi cinta dengan titik air mata
Dia yang bahagia terpilih, kau genggam tangan
Dan pernah engkau janjikan
Sehidup semati
Dalam satu bejana rasa
Pulanglah,
Takkah kau lihat di matanya menyimpan cemburu?
Yang diselipkan dibalik tawa
Bahkan menjadi bumbu sayur disetiap harinya
Bukan buta,
Dia melihat semua yang terjadi, terang
Dengan sebelah mata dan menganggap tak ada
Untuk menjaga
Dia tahu,
Engkau berkelana
Mencari arti segala
Setelah lelah, kau akan pulang
Dan ruang hatinya tak pernah berpintu
Menunggumu pulang
Memeluknya dengan cintamu yang utuh
Puisi (KAU HANYA BERTEDUH)
KAU HANYA BERTEDUH
Kenapa hujan tiba-tiba turun ke bumi?
Menyuburkan tunas rasa di hati
Kenapa ada pertemuan
Jika akhirnya akan menuai kesedihan
Kenapa kau tiba-tiba hadir
Dengan sekuntum senyum
Beserta sekuncup semangat
Disaat kurasakan gersangnya kehidupan
Aku tahu, kau seorang pengembara
Hanya berteduh sebentar di beranda tuaku
Lalu akan melanjutkan perjalanan tanpa pernah kutahu kemana?
Namun rasa telah melekat dalam dada ini
Cinta telah merebes ke seluruh nadi
Saat kutahu, kau mesti pergi
Mulutku terkunci
Hanya bisa menatapmu, berlalu dengan lunglai
Aku mesti menggulung rindu ini dalam kain waktu
Rasa ini tak akan kubiarkan lagi memasungku
Pelan-pelan, kan kuhapus namamu dari memori kehidupanku
Kita dipertemukan bukan untuk menjadi Satu
Jalanku dan jalanmu tak searah
Di persimpangan ini kita mesti berpisah
Kenapa hujan tiba-tiba turun ke bumi?
Menyuburkan tunas rasa di hati
Kenapa ada pertemuan
Jika akhirnya akan menuai kesedihan
Kenapa kau tiba-tiba hadir
Dengan sekuntum senyum
Beserta sekuncup semangat
Disaat kurasakan gersangnya kehidupan
Aku tahu, kau seorang pengembara
Hanya berteduh sebentar di beranda tuaku
Lalu akan melanjutkan perjalanan tanpa pernah kutahu kemana?
Namun rasa telah melekat dalam dada ini
Cinta telah merebes ke seluruh nadi
Saat kutahu, kau mesti pergi
Mulutku terkunci
Hanya bisa menatapmu, berlalu dengan lunglai
Aku mesti menggulung rindu ini dalam kain waktu
Rasa ini tak akan kubiarkan lagi memasungku
Pelan-pelan, kan kuhapus namamu dari memori kehidupanku
Kita dipertemukan bukan untuk menjadi Satu
Jalanku dan jalanmu tak searah
Di persimpangan ini kita mesti berpisah
Puisi (JEJAK CINTA TERNODA)
JEJAK CINTA TERNODA
Dengan tinta anganku dan mopit rindumu,
Seribu syair berjuntai di ruang imaji bisu
Air mata penantian berpacu dengan detak waktu
Menjadi sebongkah batu
Seribu purnama lewat
Cinta ini tetap menyemat
Teraduk rindu lika dan dosa yang melekat
Kertas putih cinta kita ternoda
Oleh hasratku yang meluap
Mencintaimu, lebih dari yang seterusnya
Dengan tinta anganku dan mopit rindumu,
Seribu syair berjuntai di ruang imaji bisu
Air mata penantian berpacu dengan detak waktu
Menjadi sebongkah batu
Seribu purnama lewat
Cinta ini tetap menyemat
Teraduk rindu lika dan dosa yang melekat
Kertas putih cinta kita ternoda
Oleh hasratku yang meluap
Mencintaimu, lebih dari yang seterusnya
Puisi (AWAN KENANGAN)
AWAN KENANGAN
Cintaku,
Bukan kereta yang memiliki banyak pemberhentian
Dan bisa semauku hentikan laju detak
Kerinduan akanmu
Namun cintamu,
Laksana asap kereta berganti wangi rindu
Tatkala ragamu menjauhi tempatku berpijak
Dan auramu selamanya tertinggal di hati
Menjadi awan kenangan yang memperhidup rasaku
Cintaku,
Bukan kereta yang memiliki banyak pemberhentian
Dan bisa semauku hentikan laju detak
Kerinduan akanmu
Namun cintamu,
Laksana asap kereta berganti wangi rindu
Tatkala ragamu menjauhi tempatku berpijak
Dan auramu selamanya tertinggal di hati
Menjadi awan kenangan yang memperhidup rasaku
Puisi (TANPAMU)
TANPAMU
Di remang
Kenang membayang
Angan Melayang
Segala kepedihan dan tawa
Muncul silih berganti ke permukaan
Luka lama menganga
Keadaan mengoyak perban ketegaran
Kupintal doa
Kujadikan kekuatan jiwa
Tanpamu aku tak mati
Tanpamu hidupku tetap berseri
Di remang
Kenang membayang
Angan Melayang
Segala kepedihan dan tawa
Muncul silih berganti ke permukaan
Luka lama menganga
Keadaan mengoyak perban ketegaran
Kupintal doa
Kujadikan kekuatan jiwa
Tanpamu aku tak mati
Tanpamu hidupku tetap berseri
Penjelasan Sistematika Proposal
Sistematika Proposal
Sistematika penulisan Proposal Tugas Akhir terdiri dari :
HALAMAN JUDUL (Contoh Lampiran 1)
Halaman judul berisi judul tugas akhir, logo Gunadarma, nama mahasiswa NPM, tulisan
Proposal Tugas Akhir, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
tahun
HALAMAN PENGESAHAN (Contoh Lampiran 2)
Halaman pengesahan berisi judul tugas akhir, tulisan halaman pengesahan, nama
mahasiswa, NPM, tulisan Proposal Tugas Akhir, Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan NPM, Nama dan tanda tangan pembimbing I dan II
DAFTAR ISI
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lebih rinci dari
sistematika Tugas Akhir. Oleh karena itu judul dan sub-sub judul yang ditulis
dalam daftar isi harus langsung ditunjukkan nomor halamannya.
I. Latar Belakang
Uraikan dengan jelas kesenjangan apa yang ada antara harapan dan kenyataan
dilapangan, sehingga penulis menganggap jika masalah tersebut tidak diteliti dan
dicarikan solusinya maka akan timbul masalah-masalah.
II. Tujuan
Uraikan tujuan yang diinginkan dari penelitian yang akan dilaksanakan
III. Manfaat
Manfaat penelitian adalah harapan/akibat/dampak positif yang ditimbulkan karena
selesainya penelitian yang dilaksanakan.
IV. Batasan Masalah
Batasan masalah berisi ruang lingkup tugas akhir, agar tidak terlalu melebar atau
terlalu kecil lingkup dalam pelaksanaan penelitian.
VI. Metodologi Penelitian
Uraikan metodologi penelitian yang dipakai untuk menyelesaikan masalah
penelitian, mulai dari tahapan awal sampai dengan selesai
VII. Tinjauan Pustaka
Memuat tinjauan singkat dan jelas atas pustaka yang mendasari bidang kajian.
Pustaka yang dipakai sebaiknya adalah pustaka yang terbaru yang relevan, baik
buku, jurnal atau bahan lainnya.
VIII. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi uraian aktivitas sesuai dengan metodologi penelitian,
alokasi waktu yang digunakan dan mou antara dosen – mahasiswa.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan semua pustaka yang dipakai dalam proposal penelitian.
Proposal Tugas Akhir yang telah disetujui pembimbing I atau pembimbing II (jika ada)
dijilid langsung dengan menggunakan kertas bewarna kuning, dan lampirkan semua
Form (kesediaan membimbing, usulan TA, dan MoU)
Sistematika penulisan Proposal Tugas Akhir terdiri dari :
HALAMAN JUDUL (Contoh Lampiran 1)
Halaman judul berisi judul tugas akhir, logo Gunadarma, nama mahasiswa NPM, tulisan
Proposal Tugas Akhir, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
tahun
HALAMAN PENGESAHAN (Contoh Lampiran 2)
Halaman pengesahan berisi judul tugas akhir, tulisan halaman pengesahan, nama
mahasiswa, NPM, tulisan Proposal Tugas Akhir, Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan NPM, Nama dan tanda tangan pembimbing I dan II
DAFTAR ISI
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lebih rinci dari
sistematika Tugas Akhir. Oleh karena itu judul dan sub-sub judul yang ditulis
dalam daftar isi harus langsung ditunjukkan nomor halamannya.
I. Latar Belakang
Uraikan dengan jelas kesenjangan apa yang ada antara harapan dan kenyataan
dilapangan, sehingga penulis menganggap jika masalah tersebut tidak diteliti dan
dicarikan solusinya maka akan timbul masalah-masalah.
II. Tujuan
Uraikan tujuan yang diinginkan dari penelitian yang akan dilaksanakan
III. Manfaat
Manfaat penelitian adalah harapan/akibat/dampak positif yang ditimbulkan karena
selesainya penelitian yang dilaksanakan.
IV. Batasan Masalah
Batasan masalah berisi ruang lingkup tugas akhir, agar tidak terlalu melebar atau
terlalu kecil lingkup dalam pelaksanaan penelitian.
VI. Metodologi Penelitian
Uraikan metodologi penelitian yang dipakai untuk menyelesaikan masalah
penelitian, mulai dari tahapan awal sampai dengan selesai
VII. Tinjauan Pustaka
Memuat tinjauan singkat dan jelas atas pustaka yang mendasari bidang kajian.
Pustaka yang dipakai sebaiknya adalah pustaka yang terbaru yang relevan, baik
buku, jurnal atau bahan lainnya.
VIII. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi uraian aktivitas sesuai dengan metodologi penelitian,
alokasi waktu yang digunakan dan mou antara dosen – mahasiswa.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan semua pustaka yang dipakai dalam proposal penelitian.
Proposal Tugas Akhir yang telah disetujui pembimbing I atau pembimbing II (jika ada)
dijilid langsung dengan menggunakan kertas bewarna kuning, dan lampirkan semua
Form (kesediaan membimbing, usulan TA, dan MoU)
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DALAM RESOLUSI KONFLIK PADA PERNIKAHAN ANTAR BUDAYA : ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF FENOMOLOGIK DENGAN MODEL METODE E
Di era globalisasi seperti ini komunikasi antar budaya adalah konteks komunikasi yang juga sering terjadi. Masyarakat sekarang ini juga sering berkomunikasi dengan individu yang berasal dari budaya yang berbeda. Komunikasi antar budaya semacam ini telah banyak dan semakin banyak terjadi apalagi kita tinggal di negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam budaya, tentunya kita akan sering berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai budaya dan etnik. Dari beberapa riset ditemukan bahwa perkawinan campuran cenderung lebih berpotensi menimbulkan konflik dibandingkan perkawinan dalam budaya sama. Dengan adanya perbedaan budaya diantara keduanya, maka sering terjadi hambatan komunikasi antar budaya. Hambatan karena prasangka, stereotip dan kecenderungan untuk menilai perilaku seseorang telah digeneralisasikan oleh etnis.
Selain itu, hambatan karena keterbatasan bahasa yang dimiliki oleh para pelaku komunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman atau permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan komunikasi antarbudaya dan bagaimana resolusi untuk mengatasi konflik pada pernikahan antar budaya.Penelitian ini menggunakan ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF FENOMOLOGIK DENGAN MODEL METODE ETHNOGRAPHIC MULTIPLE SIDE STUDIES.
Selain itu, hambatan karena keterbatasan bahasa yang dimiliki oleh para pelaku komunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman atau permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan komunikasi antarbudaya dan bagaimana resolusi untuk mengatasi konflik pada pernikahan antar budaya.Penelitian ini menggunakan ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF FENOMOLOGIK DENGAN MODEL METODE ETHNOGRAPHIC MULTIPLE SIDE STUDIES.
Minggu, 30 Mei 2010
Bahasa Yang Baik Dan Benar
Bahasa sebagai salah satu sarana komunikasi antar sesama manusia tentunya bertujuan agar dapat dimengerti oleh manusia lainnya. Meskipun berbicara dalam satu bahasa yang sama, dalam hal ini Bahasa Indonesia, namun ragam bahasa yang dipakai tidaklah sama. Masing-masing kelompok menggunakan ragam yang berbeda.
“Orang yang mahir menggunakan bahasanya sehingga maksud hatinya mencapai sasarannya, apa pun jenisnya itu, dianggap berbahasa dengan efektif. Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau tepat. Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu bergam baku” (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, halaman 19).
Jadi jika kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai sasarannya, begitu juga sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum tentu harus benar, kata benar dalam hal ini mengacu kepada bahasa baku. Contohnya jika kita melarang seorang anak kecil naik ke atas meja, “Hayo adek, nggak boleh naik meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu jika kita menggunakan bahasa baku, “Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”
Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, yang berarti “pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaliknya mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran” (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, halaman 20).
“Orang yang mahir menggunakan bahasanya sehingga maksud hatinya mencapai sasarannya, apa pun jenisnya itu, dianggap berbahasa dengan efektif. Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau tepat. Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu bergam baku” (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, halaman 19).
Jadi jika kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai sasarannya, begitu juga sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum tentu harus benar, kata benar dalam hal ini mengacu kepada bahasa baku. Contohnya jika kita melarang seorang anak kecil naik ke atas meja, “Hayo adek, nggak boleh naik meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu jika kita menggunakan bahasa baku, “Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”
Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, yang berarti “pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaliknya mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran” (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, halaman 20).
Bahasa Yang Baik Dan Benar
Fungsi Bahasa
1. Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar
Penggunaan kata oleh seseorang-baik lisan maupun tulisan-ada yang mengikuti caída atau aturan ketatabahasaan yang telah ditentukan atau sedang berlaku, ada pula yang tidak mengikuti caída atau ketatabahasaan yang telah ditentukan atau sedang berlaku.
Penggunaan kata sesuai dengan kaidah itu disebut kata baku. Adapun penggunaan kata yang tidak sesuai dengan kaidah disebut kata tidak baku atau nonbaku.
Untuk mengetahui kebakuan sebuah kata, Anda dapat melihatnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), atau Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Berikut ini contoh beberapa kata baku dan tidak baku.
Tidak baku : apotik,rebu,silahkan,telor
Baku : apotek,rabu,silakan,telur
Ragam bahasa baku digunakan dalam situasi atau acara remi, seperti:
1. komunikasi resmi (surat-menyurat remi, perundang-undangan),
2. wacana teknis (laboran resma, karya ilmiah),
3. pembicaraan di depan umum (pidato, ceramah, khotbah, kuliah/mengajar sebagai bahasa pengantar), dan
4. upacara-upacara remi (upacara kenegaraan, peringatan hari-hari besar).
1. Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar
Penggunaan kata oleh seseorang-baik lisan maupun tulisan-ada yang mengikuti caída atau aturan ketatabahasaan yang telah ditentukan atau sedang berlaku, ada pula yang tidak mengikuti caída atau ketatabahasaan yang telah ditentukan atau sedang berlaku.
Penggunaan kata sesuai dengan kaidah itu disebut kata baku. Adapun penggunaan kata yang tidak sesuai dengan kaidah disebut kata tidak baku atau nonbaku.
Untuk mengetahui kebakuan sebuah kata, Anda dapat melihatnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), atau Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Berikut ini contoh beberapa kata baku dan tidak baku.
Tidak baku : apotik,rebu,silahkan,telor
Baku : apotek,rabu,silakan,telur
Ragam bahasa baku digunakan dalam situasi atau acara remi, seperti:
1. komunikasi resmi (surat-menyurat remi, perundang-undangan),
2. wacana teknis (laboran resma, karya ilmiah),
3. pembicaraan di depan umum (pidato, ceramah, khotbah, kuliah/mengajar sebagai bahasa pengantar), dan
4. upacara-upacara remi (upacara kenegaraan, peringatan hari-hari besar).
Pembetulan Kalimat
Betulkan kalimat-kalimat di bawah ini !
1. Kepada semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
2. Di dalam artikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan.
4. Untuk perbaikan sarana jalan umum tersebut memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat.
5. Dalam setiap kesempatan mereka tidak bosan bosannya mendiskusikan tentang dampak posistif pembuatan sungai banjir kanal timur.
Kalimat yang benar
1. Para Informan penelitian menyatakan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
2. Disebuah artikel Koran mengatakan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Dengan adanya internet masuk desa bermanfaat bagi masyarakat pedesaan.
4. Untuk perbaikan sarana jalan umum memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat.
5. Dalam setiap kesempatan orang banyak tidak bosan mendiskusikan tentang dampak positif pembuatan sungai banjir kanal timur.
1. Kepada semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
2. Di dalam artikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan.
4. Untuk perbaikan sarana jalan umum tersebut memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat.
5. Dalam setiap kesempatan mereka tidak bosan bosannya mendiskusikan tentang dampak posistif pembuatan sungai banjir kanal timur.
Kalimat yang benar
1. Para Informan penelitian menyatakan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
2. Disebuah artikel Koran mengatakan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Dengan adanya internet masuk desa bermanfaat bagi masyarakat pedesaan.
4. Untuk perbaikan sarana jalan umum memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat.
5. Dalam setiap kesempatan orang banyak tidak bosan mendiskusikan tentang dampak positif pembuatan sungai banjir kanal timur.
Contoh Proposal Kegiatan HUT RI
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA
GADING - JAKARTA UTARA
PROPOSAL KEGIATAN PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE – 63 WARGA RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
PROPOSAL KEGIATAN DALAM RANGKA PERINGATAN HUT RI KE-63
I.
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG Tema HUT RI ke-63: "Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Menuju Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, serta Kita Perkuat Ketahanan Nasional Menghadapi Tantangan Global". I.2 MAKSUD DAN TUJUAN I.2.1 Maksud Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME dan kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63 pada tanggal 17 Agustus 2008 I.2.2 Tujuan Kegiatan Adapun tujuan diadakannya acara ini. a. Mempererat tali silaturahmi antar sesama warga RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara b. Meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi diantara anak-anak. c. Memupuk jiwa sportifitas dalam berlomba diantara anak-anak d. Memupuk semangat kebangsaan antar generasi untuk memperkuat ketahanan nasional menghadapi tantangan global.
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
I.3
DASAR KEGIATAN Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan. 1. Pancasila sila ke-3, “Persatuan Indonesia”. 2. Petunjuk dan arahan bapak Ketua RW 02 tentang pelaksanaan kegiatan dalam rangka peringatan HUT RI ke 63 di tingkat RT di lingkungan RW 02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara.
II.
ISI PROPOSAL
II.1 TEMA KEGIATAN Kegiatan yang mengedepankan kebersamaan warga antar generasi serta kegiatan anak-anak yang bersifat mengembangkan daya kreatifitas, ketrampilan, ketangkasan dan sportifitas. II.2 MACAM KEGIATAN 1. Acara syukuran HUT RI ke 63 , 17 Agustus 2008 a. Syukuran & Doa b. Santap Malam Bersama & Ramah Tamah Detil pelaksanaan akan ditetapkan kemudian 2. Perlombaan balita dan anak-anak a. Tingkat Balita (usia 0 – 5 tahun) 3 lomba b. Tingkat SD (usia 6 – 12 tahun) 5 lomba Jenis perlombaan akan ditetapkan kemudian
II.3
PESERTA
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
Seluruh
warga RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara.
II.4
WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN a. Perlombaan balita dan anak-anak Hari, tanggal : Minggu, 17 Agustus 2008 Waktu : Pukul 07.30 WIB s.d. selesai Tempat : Lapangan Volley RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat. b. Acara syukuran HUT RI ke 63 – 17 Agustus 2008 Hari, tanggal : Minggu, 24 Agustus 2008 Waktu : Pukul 19.30 WIB s.d. selesai Tempat : Lapangan Volley RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat.
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
II.5
SUSUNAN KEPANITIAAN Pelindung Penasehat : Tuhan Yang Maha Esa : Bapak Ketua RW 02 : Bapak Ketua RT 03/RW
Penanggung Jawab 02 Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksana : Ade Supriyadi Sekretaris : Sindhu K.I. Noegroho Bendahara : Evi Seksi-seksi 1. Seksi Acara Malam Syukuran Koordinator : Iwan Anggota : Endah Bambang, Iis Novi, Fauzi, Ari ,Sindhu, Abdul Rahman, Didi. 2. Seksi Perlombaan Anak-Anak Koordinator : Sigit Anggota : Tuti, Kris, Susi, Evi, Linda, Agus, Didi, Tuing, Daus. 3. Seksi Umum & Dokumentasi Koordinator : Didik Suryadi Anggota : Sindhu, Daus
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
II.7
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Jadwal rinci pelaksanaan kegiatan ditetapkan dan diumumkan kemudian. akan
III.
ESTIMASI BIAYA
III.1 PENGELUARAN 1. Seksi Kesekretariatan Pembuatan Proposal Foto kopi Jumlah 2. Seksi Acara Malam Syukuran Konsumsi Hiburan Organ Tunggal Jumlah Rp. 25.000 25.000 Rp. 50.000 800.000 1.000.000 1.800.000
Rp.
Rp. Rp. Rp.
3. Seksi Perlombaan Anak-Anak Alat dan bahan perlombaan Rp. 100.000 Hadiah-hadiah Rp. 800.000 Snack untuk 60 anak @Rp. 10.000 Rp. 600.000 Jumlah 4. Seksi Umum & Dokumentasi Cuci cetak foto Transport Jumlah Rp. Rp. Rp. 1.500.000
50.000 100.000 Rp. 150.000
Total Rp. 3.500.000 Terbilang: (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
III.2 SUMBER DANA Kegiatan ini memperoleh dana dari - Bantuan kas RT Rp. 500.000 - Arisan ibu-ibu Rp. 250.000 - Donasi para donatur RT03/RW02 yang budiman 1.750.000 - Partisipasi warga minimal Rp. 25.000/rumah 1.000.000
Rp. Rp.
Total Rp. 3.500.000 Terbilang: (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
IV.
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Ade Supriyadi Kurnia Irawan
Sindhu
Menyetujui KETUA RT03 RW02 Kel. Kelapa Gading Barat
GADING - JAKARTA UTARA
PROPOSAL KEGIATAN PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE – 63 WARGA RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
PROPOSAL KEGIATAN DALAM RANGKA PERINGATAN HUT RI KE-63
I.
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG Tema HUT RI ke-63: "Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Menuju Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, serta Kita Perkuat Ketahanan Nasional Menghadapi Tantangan Global". I.2 MAKSUD DAN TUJUAN I.2.1 Maksud Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME dan kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63 pada tanggal 17 Agustus 2008 I.2.2 Tujuan Kegiatan Adapun tujuan diadakannya acara ini. a. Mempererat tali silaturahmi antar sesama warga RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara b. Meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi diantara anak-anak. c. Memupuk jiwa sportifitas dalam berlomba diantara anak-anak d. Memupuk semangat kebangsaan antar generasi untuk memperkuat ketahanan nasional menghadapi tantangan global.
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
I.3
DASAR KEGIATAN Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan. 1. Pancasila sila ke-3, “Persatuan Indonesia”. 2. Petunjuk dan arahan bapak Ketua RW 02 tentang pelaksanaan kegiatan dalam rangka peringatan HUT RI ke 63 di tingkat RT di lingkungan RW 02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara.
II.
ISI PROPOSAL
II.1 TEMA KEGIATAN Kegiatan yang mengedepankan kebersamaan warga antar generasi serta kegiatan anak-anak yang bersifat mengembangkan daya kreatifitas, ketrampilan, ketangkasan dan sportifitas. II.2 MACAM KEGIATAN 1. Acara syukuran HUT RI ke 63 , 17 Agustus 2008 a. Syukuran & Doa b. Santap Malam Bersama & Ramah Tamah Detil pelaksanaan akan ditetapkan kemudian 2. Perlombaan balita dan anak-anak a. Tingkat Balita (usia 0 – 5 tahun) 3 lomba b. Tingkat SD (usia 6 – 12 tahun) 5 lomba Jenis perlombaan akan ditetapkan kemudian
II.3
PESERTA
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
Seluruh
warga RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara.
II.4
WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN a. Perlombaan balita dan anak-anak Hari, tanggal : Minggu, 17 Agustus 2008 Waktu : Pukul 07.30 WIB s.d. selesai Tempat : Lapangan Volley RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat. b. Acara syukuran HUT RI ke 63 – 17 Agustus 2008 Hari, tanggal : Minggu, 24 Agustus 2008 Waktu : Pukul 19.30 WIB s.d. selesai Tempat : Lapangan Volley RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat.
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
II.5
SUSUNAN KEPANITIAAN Pelindung Penasehat : Tuhan Yang Maha Esa : Bapak Ketua RW 02 : Bapak Ketua RT 03/RW
Penanggung Jawab 02 Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksana : Ade Supriyadi Sekretaris : Sindhu K.I. Noegroho Bendahara : Evi Seksi-seksi 1. Seksi Acara Malam Syukuran Koordinator : Iwan Anggota : Endah Bambang, Iis Novi, Fauzi, Ari ,Sindhu, Abdul Rahman, Didi. 2. Seksi Perlombaan Anak-Anak Koordinator : Sigit Anggota : Tuti, Kris, Susi, Evi, Linda, Agus, Didi, Tuing, Daus. 3. Seksi Umum & Dokumentasi Koordinator : Didik Suryadi Anggota : Sindhu, Daus
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
II.7
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Jadwal rinci pelaksanaan kegiatan ditetapkan dan diumumkan kemudian. akan
III.
ESTIMASI BIAYA
III.1 PENGELUARAN 1. Seksi Kesekretariatan Pembuatan Proposal Foto kopi Jumlah 2. Seksi Acara Malam Syukuran Konsumsi Hiburan Organ Tunggal Jumlah Rp. 25.000 25.000 Rp. 50.000 800.000 1.000.000 1.800.000
Rp.
Rp. Rp. Rp.
3. Seksi Perlombaan Anak-Anak Alat dan bahan perlombaan Rp. 100.000 Hadiah-hadiah Rp. 800.000 Snack untuk 60 anak @Rp. 10.000 Rp. 600.000 Jumlah 4. Seksi Umum & Dokumentasi Cuci cetak foto Transport Jumlah Rp. Rp. Rp. 1.500.000
50.000 100.000 Rp. 150.000
Total Rp. 3.500.000 Terbilang: (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
III.2 SUMBER DANA Kegiatan ini memperoleh dana dari - Bantuan kas RT Rp. 500.000 - Arisan ibu-ibu Rp. 250.000 - Donasi para donatur RT03/RW02 yang budiman 1.750.000 - Partisipasi warga minimal Rp. 25.000/rumah 1.000.000
Rp. Rp.
Total Rp. 3.500.000 Terbilang: (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
IV.
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
PANITIA PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-63 RT 03/RW 02 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT KEC. KELAPA GADING - JAKARTA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Ade Supriyadi Kurnia Irawan
Sindhu
Menyetujui KETUA RT03 RW02 Kel. Kelapa Gading Barat
Langganan:
Postingan (Atom)